A. JUDUL
PENENTUAN COLE (Coefficient Of Linier Extensibility)
B. TUJUAN
1. Mahasiswa
dapat mengetahui pengertian dari cole
2. Mahasiswa
dapat mengetahui pengertian dari mineral montmorillonot
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan cara menentukan nilai cole
4. Mahasiswa
dapat menghitung besarnya nilai cole tiap jenis tanah yang diteliti
C. ALAT
DAN BAHAN
Alat :
1. Alat
suntik bekas berupa pipa plastik
2. Timbangan
analisis digital
3. Jangka
sorong
4. Penggaris
5. Botol
pemancar air
6. Sendok
7. Cawan
porselein dan penumbuk
8. Cawan
sampel
9. Oven
10. Eksikator
11. Gelas
ukur
12. Ayakan
0,6mm
13. Alat
tulis
Bahan
:
1. Kertas
folio
2. Cover
praktikum
3. Label
4. Sampel
tanah
5. air
D. DASAR
TEORI
Tanah
adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh
& berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai
hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur
esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara
biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif
dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi)
bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas
tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman
obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
Beberapa
pengertian tanah menurut pendapat para
ahli adalah sebagai berikut :
1.
J.J. Berzelius (Swedia, 1803). Tanah adalah sebagai
laboratorium kimia tempat proses dekomposisi dan reaksi kimia yang berlangsung
secara tersembunyi.
2.
Justus Von Liebig (Jerman, 1840), mengajukan teori
keseimbangan hara tanaman (theory balanchesheet of plan naturation) , yang
menganggap tanah sebagai tabung reaksi dimana dapat diketahui jumlah dan jenis
hara tanamannya.
3.
Friedrich Fallou (1855). Tanah dianggap sebagai hasil
pelapukan oleh waktu yang menggerogoti batuan keras dan lambat laun mengadakan
dekomposisi.
4.
Dokuchaiev (Rusia, 1877), pengertian tanah harus
dihubungkan dengan iklim dan dapat digambarkan sebagai zone-zone geografi yang
luas, yang dalam skala peta dunia tidak hanya dihubungkan dengan iklim, tetapi
juga dengan lingkungan tumbuhan.
Beberapa tanah mempunyai sifat mengembang
(bila basah) dan mengerut (bila kering). Akibatnya pada musim panas (kondisi
kering) tanah menjadi pecah-pecahkarena menkerut. Sifat mengembang dan ngerut
tanah disebabkan oleh adanya kandungan mineral lempung montmorillonit yang
tinggi. Besarnya nilai COLE (Coefficient Of Linier
Extensibility) atau PVC (Potential Volume Change=Swell index=indeks
pengembangan). Istilah COLE banyak dikembagkan dalam bidang ilmu tanah, sedangkan PVC banyak digunakan
dalam bidang engineering (pembuatan jalan, gedung dan lainnya).
Mineral liat montmorillonit dimana masing-masing unit dihubungkan dengan unit lain oleh ikatan yang lemah (oksigen ke oksigen) sehingga mudah mengembang bila basah dan menkerut bila kering. Hal ini karena air (kation-kation) masuk pada ruang-ruang antar unit tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
derajat kerut tanah adalah sebagai berikut :
- Jenis tanahnya termasuk dalam golongan tanah ringan atau tanah berat. Apabila termasuk dalam golongan tanah berat maka, maka nilai derajat kerut tanah akan semakin besar apabila semakin ringan, maka nilai derajat kerutnya kecil.
- Kandungan bahan organik tanah. Apabila kandungan bahan orgaaniknya tinggi, maka nilai derajat kerut tanah akan semakin kecil, jika kandungan bahan organiknya rendah, maka nilai derajat kerut tanah lebih besar.
- Kandungan bahan anorganik tanah. Tanah yang terdiri dari banyak bahan anorganik, maka nilai derajat kerut tanahnya semakin tinggi karena tanah memiliki daya adsorbsi yang tinggi terhadap air, tetapi aerasinya buruk.
Tabel
klasifikasi COLE(Coefficient Of Linier Extensibility)
Kelas
Klasifikasi
|
Nilai
|
Rendah
|
<
0,03
|
Sedang
|
0,0
3- 0,06
|
Tinggi
|
.>
0,06 - 0,09
|
Sangat
Tinggi
|
>
0,09
|
Rumus
(Coefficient Of Linier Extensibility) :
Cole
=LM/LD – 1
Keterangan: LM=panjang sampel pasta tanah lembab (cm)
LD= panjang sampel pasta
tanah kering mutlak/oven (cm)
E. LANGKAH
KERJA
1. Mahasiswa
menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum geografi tanah.
2. Mahasiswa
mendengarkan penjelasan dari dosen atau asisten praktikum geografi tanah.
3. Mahasiswa
mencatat hal-hal penting penjelasan dari dosen atau asisten praktikum geografi
tanah.
4. Mahasiswa
mengambil sampel tanah yang berasal dari desa Samirejo, kecamatan Dawe,
kabupaten Kudus.
5. Mahasiswa
menumbuk sampel tanah kering dengan menggunakan cawan poeselin dan penumbuk.
6. Mahasiswa
mengayak tanah dengan menggunakan ayakan 0,6mm.
7. Mahasiswa
membuat sampel pasta tanah basah dengan mencampurkan 5 sendok tanah dan 7
sendok air kemudian diaduk.
8. Mahasiswa
memasukkan pasta tanah kedalam botol pemancar sambil dipapatkan.
9. Mahasiswa
membuat sampel pasta tanah kering dengan
mencampurkan 5 sendok tanah dan 4 sendok air kemudian diaduk.
10. Mahasiswa
mengulangi langkah pada nomer 4 sampai nomer 9.
11. Mahasiswa
mengukur panjang sampel pasta tanah menggunakan penggaris.
12. Mahasiswa
memasukkan pasta tanah kedalam cawan sampel, kemudian mengovennya dalam waktu
15 menit dan suhu 210oC, lalu memasukkannya kedalam eksikator.
13. Mahasiswa
menganalisis dan membuat kesimpulan dari hasil praktikum.
14. Mahasiswa
mengumpulkan laporan praktikum sesuai waktu yang telh ditentukan.
F. PEMBAHASAN
I. Hasil
Pengamatan
a. Tabel
Penentuan Cole
No
|
Lokasi
|
kode
|
LM
(cm)
|
LD
(cm)
|
COLE
|
Keterangan
|
1
|
Ds.
Samirejo
|
01
|
7
|
6,7
|
O,044
|
Basah
|
2
|
Ds.
Samirejo
|
02
|
7
|
6,5
|
0,076
|
Kering
|
x
|
0,06
|
Keterangan: LM=panjang sampel pasta tanah lembab (cm)
LD= panjang sampel pasta tanah kering
mutlak/oven (cm)
b. Perhitungan
Cole
Kode 01
Cole =LM/LD – 1
=7/6,7 – 1
=0,044
Kode 02
Cole =LM/LD – 1
=7/6,5 – 1
=0,076
X =(0,044+0,076)/2
=0,12/2
=0,06cm (sedang)
II. Analisis
Pada praktikum kali ini mengenai penetuan COLE atau
dapat disebut juga dengan kembang kerut tanah dengan menggunakan sampel tanah
dari Desa Samirejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Dari hasil perhitunga
diperoleh nilai COLE sebesar 0,06cm sehingga masuk dalam kriteria sedang.
Jika cole > 0,09cm menunjukkan bahwa kandungan
mineral montmorillonitnya tinggi, sedangkan jika cole <0,03cm menunjukkan
bahwa kandungan mineral montmorillonitnya rendah. Pada sampel tanah ini
diperoleh nilai COLE sebesar 0,06cm yang berarti kandungan mineral
montmorillonitnyan sedang.
Tanah dengan COLE yang sedang dapat ditangani atau
diolah dengan baik dan tepat sehingga tanah dapat dimanfaatkan dengan baik.
Tanaman yang cocok ditanam dengan kandungan COLe sedang antara lain: pohon
pisang dan tanaman lain yang tidak terlalu membutuhkan air.
Tanah dengan COLE sedang juga baik digunakan untuk
pemukiman, tetapi perlu pondasi yang kuat supaya bisa bertahan lama. Apabila
COLEnya tinggi tidak baik untuk pemukiman karena aktivitas kembang kerut tanah
terlalu tinggi, bila musim kering tanah akan mengkerut hingga pecah-pecah dan
pada musim hujan atau basah tanah akan mengembang sehinga menjadi becek dan
biasanya tanah tersebut lengket dan kemungkinan bisa menyebabkan tanah longsor.
G. KESIMPULAN
Tanah adalah
tubuh alam gembur yang menyelimuti sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai
sifat dan karakteristik fisik, kimia, biologi serta morfologi yang khas sebagai
akibat dari serangkaian panjang berbagai proses yang membentuknya.
Beberapa tanah mempunyai sifat
mengembang (bila basah) dan mengerut (bila kering). Akibatnya pada musim panas
(kondisi kering) tanah menjadi pecah-pecahkarena menkerut. Sifat mengembang dan
ngerut tanah disebabkan oleh adanya kandungan mineral lempung montmorillonit
yang tinggi. Besarnya nilai COLE (Coefficient Of Linier
Extensibility) atau PVC (Potential Volume Change=Swell index=indeks
pengembangan). Istilah COLE banyak dikembagkan dalam bidang ilmu tanah, sedangkan PVC banyak digunakan
dalam bidang engineering (pembuatan jalan, gedung dan lainnya).
Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi derajat kerut tanah adalah sebagai berikut : jenis tanah, kandungan
bahan organik tanah, kandungan bahan anorganik tanah.
Dari
hasil perhitunga diperoleh nilai COLE sebesar 0,06cm sehingga masuk dalam
kriteria sedang. Jika cole > 0,09cm menunjukkan bahwa kandungan mineral
montmorillonitnya tinggi, sedangkan jika cole <0,03cm menunjukkan bahwa
kandungan mineral montmorillonitnya rendah. Pada sampel tanah ini diperoleh
nilai COLE sebesar 0,06cm yang berarti kandungan mineral montmorillonitnyan
sedang.
Tanah
dengan COLE yang sedang dapat ditangani atau diolah dengan baik dan tepat
sehingga tanah dapat dimanfaatkan dengan baik. Tanaman yang cocok ditanam
dengan kandungan COLe sedang antara lain: pohon pisang dan tanaman lain yang
tidak terlalu membutuhkan air.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono.2007. Jelajah Bumi dan Alam Semesta.Bandung:Citra
Praya.
Sartohadi,
junun dkk.2012.Pengantar Geografi Tanah.Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.
Sutanta,
Rachman.2015.Dasar-Dasar Ilmu Tanah
konsep dan kenyataan. Yogyakarta:Kanisius.
Http://redo21.blogspot.co.id/2013/01/v-behaviouridefault
html?m=1
(diunduh pada tanggal
16 mei 2016, pukul 16.16 WIB)
(diunduh pada tanggal 16 mei 2016,
pukul 16.48 WIB)